Indonesia Pastikan Komitmen 20 Miliar Dolar Amerika untuk Transisi Energi Bersih Meski AS Mundur

DMBGLOBAL.co.id – Indonesia memastikan bahwa komitmen sebesar 20 miliar dolar Amerika atau sekitar Rp331 triliun dari negara-negara maju untuk membantu pemerintah menutup pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) dan beralih ke sumber energi yang lebih bersih tetap berjalan, meskipun Amerika Serikat (AS) menarik diri dari perjanjian tersebut.

AS sebelumnya telah berjanji untuk menyumbang miliaran dolar dalam rencana investasi untuk Just Energy Transition Partnerships (JETP), yang mencakup kesepakatan dengan Vietnam dan Afrika Selatan.

Tetapi, Negara adidaya itu mundur setelah pemerintahan Trump menarik diri dari kesepakatan iklim global.

Meskipun demikian, para analis menyatakan keluarnya AS dari Perjanjian Paris dapat menunda prosesnya, mereka memperkirakan kesepakatan ini tetap akan diteruskan.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengatakan dalam konferensi pers pada Senin (24/3/2025), meski AS keluar dari perjanjian tersebut, komitmen sembilan negara mitra lainnya untuk mendukung Indonesia dalam mencapai target emisi nol bersih tetap tidak berubah.

Airlangga juga mengungkapkan ia akan memimpin satuan tugas baru yang bertujuan untuk mempercepat pelaksanaan program ini.

Menko Ekonomi Airlangga Hartarto. (Istimewa)

Pemerintah Indonesia telah melakukan diskusi mengenai berbagai proyek dengan negara-negara mitra, seperti pengembangan pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) Muara Laboh di Sumatera Barat, penutupan dini PLTU Cirebon, serta proyek pembangkit listrik tenaga sampah di Jawa Barat.

Selain itu, negara-negara mitra internasional seperti Jepang, Inggris, Prancis, Jerman, Denmark, Norwegia, Italia, Kanada, dan Uni Eropa telah memberikan jaminan pendanaan sebesar 1 miliar dolar Amerika Serikat melalui bank pembangunan multilateral.

Selain itu, sebanyak 54 proyek transisi hijau telah mendapatkan komitmen pendanaan internasional senilai 1,1 miliar dolar, yang berupa pinjaman, ekuitas, atau hibah.

Airlangga mengungkapkan hal tersebut setelah bertemu dengan perwakilan negara-negara mitra, Bank Dunia, dan anggota Glasgow Financial Alliance for Net Zero.(*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *