Pilihan Solutif Atasi Sampah: Edukasi, Aksi Nyata, dan Duta Muda Lingkungan

DMBGlobal.CO.ID – Di tengah meningkatnya krisis sampah di berbagai kota besar Indonesia, Kementerian Lingkungan Hidup dan Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (KLH/BPLH) menggagas sebuah gerakan nasional bertajuk Gerakan Aksi untuk Lingkungan dan Solusi Sampah (GAUL’S).

Program ini secara khusus mengajak generasi muda untuk terlibat aktif dalam pengelolaan sampah berkelanjutan.

Kampanye ini digelar bertepatan dengan peringatan Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) di kawasan Danau Sunter, Jakarta Utara.

Mengusung tema “Ayo Pilah Sampahmu!”, lebih dari 1.000 peserta dari berbagai komunitas turut ambil bagian. Mereka berasal dari Saka Kalpataru, pelajar sekolah Adiwiyata, Karang Taruna, pelaku usaha, hingga petugas kebersihan.

Fokus pada Aksi, Bukan Sekadar Seremonial

GAUL’S hadir bukan sebagai acara simbolis semata. Gerakan ini merespons serius krisis pengelolaan sampah yang terus memburuk. Berdasarkan data KLH/BPLH, Indonesia menghasilkan lebih dari 34 juta ton sampah per tahun.

Ironisnya, sekitar 40% dari jumlah tersebut tidak terkelola dengan baik. Sementara itu, DKI Jakarta sendiri menyumbang sekitar 3,17 juta ton sampah sepanjang tahun 2024.

“Ini bukan sekadar angka, ini adalah gambaran nyata bahwa kita semua perlu bertindak. Dan generasi muda memegang peran kunci dalam perubahan itu,” ujar Inspektur Utama KLH/BPLH, Winarto, dalam sambutannya.

Melawan Eco-Anxiety Lewat Aksi Positif

Gerakan ini juga mengangkat isu eco-anxiety, kecemasan terhadap krisis lingkungan yang mulai banyak dirasakan kalangan muda. GAUL’S mencoba mengalihkan rasa cemas itu menjadi semangat untuk bertindak.

Kegiatan yang digelar mencakup edukasi pemilahan sampah, pembagian alat biopori dan tempat sampah pilah, aksi bersih lingkungan, serta penobatan Duta Muda Lingkungan melalui wadah Saka Kalpataru.

“Alihkan kekhawatiran kalian menjadi kekuatan. Mulailah dari hal sederhana: memilah sampah, mengurangi sampah makanan, kurangi plastik, dan ajak orang lain ikut bergerak,” tambah Winarto.

Kunjungan ke Kampung Iklim: Bukti Nyata dari Warga

GAUL’S 2025: Gerakan Anak Muda Atasi Krisis Sampah di Jakarta
Kementerian Lingkungan Hidup luncurkan GAUL’S 2025, gerakan pemuda pilah sampah di Jakarta. Fokus pada solusi nyata dan peran aktif generasi muda. (Foto: Dok. kemenlh.go.id)

Sebagai bagian dari rangkaian acara, KLH/BPLH mengunjungi Program Kampung Iklim (Proklim) Lestari di RW 01 Sunter Jaya. Lokasi ini menjadi model percontohan pengelolaan lingkungan berbasis komunitas.

Fasilitas seperti rumah edukasi komposter, bank sampah, dan industri roster ramah lingkungan menunjukkan betapa besar potensi masyarakat dalam menghadapi perubahan iklim.

Kearifan Lokal sebagai Fondasi Solusi Lingkungan

Dalam pidato Menteri Lingkungan Hidup/Kepala BPLH, Hanif Faisol Nurofiq, yang dibacakan oleh Winarto, ditekankan pentingnya membangkitkan kembali nilai-nilai budaya lokal, termasuk gotong royong dan prinsip “bersih itu sehat”.

Budaya Betawi, menurutnya, menyimpan banyak pelajaran dalam menjaga lingkungan secara kolektif.

Anak Muda, Penentu Masa Depan Indonesia Hijau

KLH/BPLH menekankan bahwa keberhasilan agenda lingkungan sangat bergantung pada keterlibatan generasi muda. Data BPS 2023 mencatat bahwa 58% penduduk Jakarta berada pada rentang usia 15–34 tahun.

Ini adalah kelompok demografis yang dapat menjadi penggerak utama perubahan menuju Indonesia yang lebih bersih dan berkelanjutan.

“Generasi muda hari ini adalah wajah Indonesia di masa depan. Jika kita ingin Indonesia Emas 2045 benar-benar terwujud, maka kita harus memulainya sekarang, dari kebiasaan kecil yang berdampak besar,” tutup Winarto.* (Sumber: kemenlh.go.id)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *