Estra Energie Jadi Pembeli Terbesar Kredit Karbon di Asia Pasifik, Borong 50.000 Unit dari Indonesia

DMBGlobal.CO.ID – Perusahaan energi asal Italia, Estra Energie, mencatatkan aksi signifikan di pasar karbon Asia Pasifik dengan membeli 50.000 unit kredit karbon dari proyek pembangkit listrik tenaga air di Indonesia pada Juni 2025.

Melalui langkah ini, Estra menjadi pembeli kredit karbon terbesar di kawasan Asia Pasifik selama bulan tersebut.

Menurut laporan riset BloombergNEF yang dirilis Kamis (10/7/2025) oleh Camille Wee dan Joy Foo, sebagian besar pembeli utama karbon offset di bulan Juni memperoleh pasokan dari proyek-proyek di Indonesia, India, China, dan Thailand.

Menariknya, aksi Estra terjadi di tengah penurunan tajam permintaan kredit karbon di Asia Pasifik, yang hanya mencatatkan 2,14 juta ton setara CO₂, atau 22,9% dari total permintaan global bulan Juni.

Angka tersebut merosot dari pangsa 46,4% pada Mei. Akibat melemahnya pasar, volume kredit karbon yang dipensiunkan akibat pembelian anjlok 62% dibandingkan bulan sebelumnya.

Sementara itu, Uzbekistan mulai menunjukkan peran barunya sebagai pemain regional setelah menerbitkan kredit karbon nasional pertamanya bulan lalu.

Grafik tren penurunan permintaan dan penerbitan kredit karbon di Asia Pasifik Juni 2025.
Estra Energie menjadi pembeli terbesar kredit karbon di Asia Pasifik pada Juni 2025, meski permintaan regional melemah hingga 62% dan kontribusi global kawasan ini menurun drastis. (Foto Ilustrasi)

Negara tersebut memensiunkan sekitar 280.000 ton setara karbon, atau 55% dari total kredit karbon nasionalnya, dan kini berada di peringkat keempat pasar karbon terbesar di Asia Pasifik.

Dari sisi pasokan, kawasan Asia Pasifik juga mencatatkan penurunan, dengan volume penerbitan kredit karbon yang menyusut hingga 59% dibandingkan Mei. Meski begitu, kontribusi kawasan ini terhadap total penerbitan global justru naik menjadi 26,4%.

Khusus kredit karbon berbasis alam, proyek reforestasi dan pertanian semakin menonjol. Masing-masing menyumbang 330.000 ton dan 40.000 ton setara karbon, menempati posisi ketiga dan keempat kategori proyek karbon pada bulan Juni.

Tak ketinggalan, Mongolia kembali memasuki pasar karbon dengan menerbitkan 150.000 kredit karbon dari proyek energi, untuk pertama kalinya sejak November 2024, menjadikannya negara dengan pasar keempat terbesar di Asia Pasifik bulan lalu.* (Sumber: Bisnis.com)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *