Startup asal Indonesia, Jejak.in, baru saja meluncurkan aplikasi inovatif yang memungkinkan pengguna melacak dan mengurangi jejak karbon mereka sehari-hari. Aplikasi ini dirancang untuk membantu individu dan perusahaan memahami dampak aktivitas mereka terhadap lingkungan, terutama dalam penggunaan transportasi, konsumsi listrik, dan pola konsumsi.
Menurut data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), rata-rata jejak karbon per orang di Indonesia mencapai 2,3 ton per tahun. Angka ini terus meningkat seiring pertumbuhan ekonomi. Dengan adanya aplikasi Jejak.in, pengguna dapat menghitung emisi karbon mereka sendiri, mendapatkan rekomendasi pengurangan, dan bahkan berkontribusi pada penanaman pohon untuk mengimbangi emisi yang dihasilkan.
Aplikasi ini telah mendapat dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah dan organisasi lingkungan. Jejak.in bekerja sama dengan KLHK dan WWF Indonesia untuk memastikan akurasi data serta dampak nyata dari program penanaman pohon. Setiap pohon yang ditanam melalui aplikasi ini dapat menyerap sekitar 21,6 kg CO2 per tahun. Selain itu, startup ini bermitra dengan perusahaan lokal untuk menyediakan insentif bagi pengguna yang berhasil mengurangi jejak karbon mereka.
Dengan bantuan aplikasi ini, diharapkan lebih banyak orang akan terdorong untuk beralih ke gaya hidup yang ramah lingkungan. Namun, tantangan dalam edukasi masyarakat perlu diatasi agar kesadaran akan pentingnya mengurangi jejak karbon dapat meningkat, sejalan dengan upaya Indonesia mencapai target net zero emission pada tahun 2060.