FOCUS GROUP DISCUSSION (FGD) PEMBENTUKAN SIKAP POSITIF MASYARAKAT INDONESIA TERHADAP SAWIT MELALUI SISTEM PENDIDIKAN YANG BERKELANJUTAN

Kelapa sawit memiliki daya saing yang tinggi dan telah berkontribusi pada system perekonomian di Indonesia. Minyak kelapa sawit memiliki keunggulan dibandingkan minyak nabati lainnya diantaranya adalah kompetitif dalam harga, kualitas yang lebih baik, produktifitas lebih tinggi, dan manfaat yang lebih banyak dibandingkan dengan minyak nabati lainnya. Keunggulan minyak sawit mengganggu eksistensi dari minyak nabati lainnya sehingga menimbulkan persaingan bahkan memicu aksi untuk menahan perkembangan kelapa sawit di Indonesia. Salah satunya adalah kampanye negatif dan kebijakan hambatan perdagangan untuk minyak kelapa sawit. Isu yang banyak diangkat dalam kampanye negatif saat ini adalah terkait lingkungan dan sosial. Kampanye negatif itu sendiri telah berhasil membuat stigma negatif pada sebagian masyarakat Indonesia. Sebagai contoh kasus soal ujian sekolah di Provinsi Riau pada tahun 2021 yang dianggap telah mendiskreditkan kelapa sawit. Jika hal tersebut dibiarkan tentu akan merugikan industri kelapa sawit dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

Kampanye secara umum merupakan kegiatan persuasif yang bertujuan memengaruhi pola berpikir, bersikap, dan berperilaku seperti yang diharapkan. Kampanye negatif atau penyajian informasi yang tidak seimbang dan tidak akurat tentang sawit akan mempengaruhi sikap seseorang terhadap kelapa sawit. Kampanye negatif ini perlu dilawan melalui kampanye positif dengan menyampaikan informasi yang akurat dan berimbang. Upaya ini harus dilakukan secara massif dan saling mendukung baik dari pemerintah, pelaku usaha, akademisi, organisasi masyarakat, media, dan masyarakat.

Dalam penyampaian informasi akurat dan berimbang terdapat komunikator yang memiliki peranan penting (Tan, 1981). Hovland dan Weis berpendapat bahwa perubahan sikap seseorang lebih besar pengaruhnya jika disebabkan oleh komunikator yang memiliki kredibilitas tinggi. Dalam hal ini komunikator yang kredibel adalah tenaga pendidik sebagai salah satu agent of change. Tenaga pendidik menjadi agen yang paling tepat dalam menyampaikan informasi berimbang dan akurat terkait dengan informasi industri kelapa sawit karena dapat menjangkau semua lapisan masyarakat, dengan harapan dari penyampaian informasi yang akurat dan berimbang tersebut dapat merubah sikap negatif menjadi sikap positif pada masyarakat di Indonesia terhadap industri kelapa sawit khususnya pada peserta didik.

Tenaga pendidik itu sendiri terdiri dari guru, dosen, konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan. Berdasarkan UU No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi.

Dalam hal ini, Yayasan Pusat Pentaheliks Ilmuwan Pertanian Indonesia (APTS-IPI) bekerjasama dengan Daya Mitra Bersama Global (DMB Global) telah melaksanakan Focus Group Discussion Pembentukan Sikap Positif Masyarakat Indonesia Terhadap Sawit Melalui Sistem Pendidikan yang Berkelanjutan dengan melibatkan berbagai pakar (pakar psikologi, pakar kesehatan, pakar sosial ekonomi pertanian, dan pakar multimedia, serta praktisi industri kelapa sawit) dalam merumuskan program kegiatan yang dapat dilaksanaka guna meningkatkan sikap positif masyarakat terhadap kelapa sawit. 

Program pembentukan sikap positif masyarakat melalui sistem pendidikan yang berkelanjtan merupakan langkah yang sangat penting dan perlu segera dilakukan mengingat Industri kelapa sawit memberikan kontribusi besar terhadap ekonomi global, terutama bagi negara-negara produsen termasuk Indonesia. Kemudian, kegiatan ini dapat menjadi cara untuk merespons kritik kritik internasional terkait dengan deforestasi, masalah sosial, dan dampak lingkungan dan memperbaiki citra industri kelapa sawit secara global. Berdasarkan hasil FGD Program Pembentukan Sikap Masyarakat Indonesia Terhadap Kelapa Sawit Melalui Sistem Pendidikan yang Berkelanjutan maka rekomendasi kegiatan sebagai tindak lanjut program diantaranya:

  1. Pemetaan daerah yang terdampak secara sosial, ekonomi maupun lingkungan. 
  2. Program pembentukan kurikulum di tingkatan sekolah dasar, sekolah menengah, dan perguruan tinggi. 
  3. Menyebarluaskan hasil riset tentang manfaat sawit bagi kesehatan kepada masyarakat baik melalui jalur Pendidikan formal, non formal, dan informal. 
  4. Program workshop tenaga pendidik 
  5. Program kampanye sawit pada setiap jenjang pendidikan (PAUD, SD/MI sederajat,  SMP/MTs sederajat, SMA/SMA/MA sederajat, dan perguruan tinggi) seperti lomba  

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *