Perdagangan Karbon Indonesia Tembus Rp77,96 Miliar, Volume Capai 1,6 Juta Ton CO₂e

DMBGlobal.CO.ID – Sejak diluncurkan pada (26/9/23), pasar perdagangan karbon di Indonesia menunjukkan pertumbuhan yang signifikan.

Hingga Jumat (8/8/25), Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat sebanyak 117 pelaku dan pengguna jasa telah bergabung dalam ekosistem bursa karbon.

Volume transaksi mencapai 1,6 juta ton karbon dioksida ekuivalen (CO₂e) dengan frekuensi perdagangan 272 kali. Total nilai akumulatif transaksi menembus Rp77,96 miliar.

Deputi Komisioner Pengawas Emiten, Transaksi Efek, dan Pemeriksaan Khusus OJK, I.B. Aditya Jayaantara, menilai pencapaian ini sebagai perkembangan pesat dalam waktu hampir dua tahun.

“Tercatat 117 pengguna dan jasa dalam ekosistem perdagangan, dengan volume sebesar 1,6 juta CO₂ ekuivalen dan nilai perdagangan Rp77,96 miliar,” ujarnya dalam Konferensi Pers 48 Tahun Diaktifkannya Kembali Pasar Modal Indonesia, Senin (11/8/25).

Sejak 2023, perdagangan karbon Indonesia catat lonjakan, nilai transaksi Rp77,96 miliar dan volume 1,6 juta ton CO₂e.
Sejak 2023, perdagangan karbon Indonesia catat lonjakan, nilai transaksi Rp77,96 miliar dan volume 1,6 juta ton CO₂e. (Istimewa)

Senada, Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI), Iman Rachman, mengungkapkan bahwa transaksi karbon domestik dalam dua tahun terakhir telah mencapai Rp27,3 miliar. Volume perdagangan domestik tercatat 1,7 juta ton CO₂e dari total potensi 3 juta ton CO₂e yang tersedia untuk diperdagangkan.

“Kalau bicara karbon yang diperdagangkan, sudah 1,7 juta ton CO₂ ekuivalen,” katanya.

Berdasarkan data BEI, volume perdagangan karbon domestik tumbuh hingga 247,8% sejak peluncuran pasar. Sementara itu, perdagangan karbon internasional yang mendapat otorisasi mencatat total transaksi 1,78 juta ton CO₂e.* (Sumber: Atkarbonist)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *