PLN Indonesia Power Beberkan Strategi Transisi Energi, Dari Gas hingga Nuklir

DMBGlobal.CO.ID – PT PLN Indonesia Power, subholding pembangkit listrik dari PT PLN (Persero), mengumumkan rencana jangka pendek hingga panjang dalam mendukung transisi energi nasional.

Fokus strategi ini diarahkan pada peralihan dari energi fosil menuju energi baru terbarukan (EBT).

Direktur Utama PLN Indonesia Power, Bernadus Sudarmanta, menjelaskan dalam kurun lima tahun ke depan, pihaknya masih akan membangun pembangkit berbasis fosil. Namun, sumber energi yang dipilih adalah gas alam karena dinilai memiliki emisi lebih rendah dibanding batu bara.

“Short term tentu kita masih bicara pengembangan pembangkit fosil tetapi yang low emission-nya. Dalam hal ini tentu pembangkit-pembangkit yang menggunakan bahan bakar natural gas gitu, ya. Nah, ini dalam 5 tahun ke depan ini kita masih kembangkan itu,” ujarnya dikutip dari program Energy Corner CNBC Indonesia, Kamis (14/8/25).

Bernadus menambahkan, keputusan ini diambil karena infrastruktur jaringan listrik masih membutuhkan penyesuaian sebelum sepenuhnya mengandalkan energi terbarukan.

“Kalau di Indonesia Power sendiri (gas) di sekitaran angka 3 GW, ya, sekitar 3 ribu (MW) kita siapkan ke sana. Di samping ada beberapa goal yang masih kita coba kembangkan,” jelasnya.

Tahap Jangka Menengah: Masuk ke Proyek EBT

PLN Indonesia Power siapkan strategi transisi energi, dari gas rendah emisi, PLTS, PLTB, hingga rencana PLTN modular di masa depan.
PLN Indonesia Power siapkan strategi transisi energi, dari gas rendah emisi, PLTS, PLTB, hingga rencana PLTN modular di masa depan. (Ilustrasi)

Memasuki jangka menengah, PLN Indonesia Power mulai menggarap sejumlah pembangkit berbasis EBT. Perusahaan menyiapkan proyek PLTS, PLTB, PLTMh, PLTP, hingga persiapan pengembangan PLTN modular.

“Kita mengembangkan juga pembangkit-pembangkit EBT, seperti hydro, kemudian solar farm atau PLTS, kemudian wind, geothermal, dan juga persiapan untuk go to nuklir gitu, ya,” paparnya.

Tahap Jangka Panjang: Transformasi Aset Pembangkit

Sementara itu, strategi jangka panjang diarahkan pada konversi aset eksisting. Sejumlah pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batu bara akan diubah menjadi berbahan bakar amonia, hidrogen, biomassa, bahkan nuklir.

“Artinya, itu bisa di-convert menjadi PLTU dengan amonia, atau dengan hidrogen, atau dengan biomass, atau bahkan yang PLTU itu nanti di-convert menjadi nuklir, atau di-convert menjadi, tetap menjadi PLTU batu bara, tetapi yang dilengkapi dengan carbon capture facility gitu,” tegas Bernadus.

Dengan strategi bertahap ini, PLN Indonesia Power menargetkan transisi energi berjalan lebih terukur, mulai dari pemanfaatan gas alam sebagai energi rendah emisi hingga pemanfaatan penuh sumber energi terbarukan dan nuklir di masa depan.* (Sumber: CNBCIndonesia)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *