Ahmad Luthfi Dorong Investor Tanam Modal Sektor Energi Hijau dan Pangan saat Membuka Central Java Investment Business Forum di Semarang

SEMARANG, DMBGLOBAL.co.id – Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, mengajak para investor domestik maupun internasional untuk tidak ragu menanamkan modal di Jawa Tengah, khususnya pada sektor energi hijau dan industri pangan.

Luthfi menegaskan bahwa potensi kedua sektor tersebut di provinsi ini sangat menjanjikan dan menjadi fokus pembangunan ekonomi berkelanjutan.

“Jadi rugi kalau tidak investasi di Jawa Tengah, karena top,” ujar Luthfi dengan optimis saat membuka acara Central Java Investment Business Forum (CJIBF) 2025 di Semarang, Selasa (4/11/25).

CJIBF 2025 Tawarkan Peluang Investasi Triliunan Rupiah

Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi berbicara di CJIBF 2025 mempromosikan potensi Investasi Jawa Tengah.
Gubernur Ahmad Luthfi buka CJIBF 2025 ajak investasi energi hijau dan pangan Jawa Tengah. (Foto: Dok. Diskominfo Jateng)

Ajang promosi investasi tahunan, CJIBF 2025, yang mengusung tema “Promoting Central Java’s Investment Opportunity in Renewable Energy and Downstream Food Industry”, kali ini menawarkan peluang investasi bernilai lebih dari Rp5 triliun.

Peluang ini tersebar di berbagai sektor krusial, mulai dari industri hijau, pengolahan sampah, perikanan, pertanian, hingga pariwisata.

Forum yang digelar Pemprov Jateng berkolaborasi dengan Bank Indonesia (BI) ini dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk Duta Besar Pakistan untuk Indonesia, Zahid Hafeez Chaudri, Kepala Perwakilan BI Jawa Tengah Rahmad Dwi Saputra, serta para kepala daerah.

Potensi Pangan dan Energi Terbarukan

Ajang promosi investasi tahunan, CJIBF 2025, yang mengusung tema "Promoting Central Java's Investment Opportunity in Renewable Energy and Downstream Food Industry", kali ini menawarkan peluang investasi bernilai lebih dari Rp5 triliun.
Ajang promosi investasi tahunan, CJIBF 2025, yang mengusung tema “Promoting Central Java’s Investment Opportunity in Renewable Energy and Downstream Food Industry”, kali ini menawarkan peluang investasi bernilai lebih dari Rp5 triliun.

Gubernur Luthfi memaparkan daya saing kuat Jawa Tengah di dua bidang utama:

  • Sektor Pangan: Kontribusi produksi pangan Jateng mencapai 16,5–18,8 persen dari total produksi nasional. Pemprov Jateng fokus membenahi infrastruktur, termasuk irigasi pertanian dan jalan umum, untuk menyongsong target swasembada pangan pada tahun 2026.
  • Energi Hijau: Potensi energi terbarukan Jawa Tengah sangat besar.

Berdasarkan catatan Institute for Essential Services Reform (IESR), potensi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) mencapai sekitar 194 Gigawatt peak (GWp), Tenaga Bayu (Angin) 2.950 Megawatt peak (MWp), dan tenaga mini hidro 730 MWp.

Saat ini, Jateng telah memiliki hampir 2.250 desa mandiri energi yang menopang ekonomi sirkular.

“Topik hari ini adalah bagaimana menciptakan ekonomi terbarukan, dan produk-produk pertanian yang terintegrasi,” jelas Luthfi, menekankan pentingnya sinergi antara energi dan pangan.

Kepercayaan Investor Meningkat, Realisasi Investasi Capai Rp66,13 T

Tingginya minat investor terhadap Jawa Tengah tercermin dari data yang disampaikan Kepala Perwakilan BI Jateng, Rahmad Dwi Saputra.

Dari rangkaian CJIBF 2025 yang digelar sejak Mei, Juli, dan November, nilai ketertarikan investasi yang tercatat telah mencapai Rp69,93 triliun.

“Ini mencerminkan tingginya kepercayaan dunia usaha terhadap potensi Jawa Tengah,” ujar Rahmad.

Sementara itu, Kepala DPMPTSP Jateng, Sakina Rosellasari, melaporkan bahwa realisasi investasi di provinsi ini hingga triwulan III (Januari–September) 2025 telah mencapai Rp66,13 triliun, dengan penyerapan tenaga kerja mencapai 326.462 orang.

Setelah pembukaan CJIBF, akan dilanjutkan dengan one-on-one meeting antara pemilik proyek di kabupaten/kota dengan 34 calon investor. Sakina memperkirakan nilai kesepakatan dari pertemuan tersebut akan melampaui Rp5 triliun.* (Sumber: Diskominfo Jateng)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *