DPRD Jombang Desak Pemkab Cari Solusi Konkret Atasi Timbunan Sampah 290 Ton per Hari

DMBGlobal.CO.ID – Volume sampah di Kabupaten Jombang, Jawa Timur, yang mencapai sekitar 290 ton per hari menjadi perhatian serius DPRD setempat.

Wakil Ketua DPRD Jombang, M Syarif Hidayatulloh atau Gus Sentot, mendesak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jombang segera mengambil langkah nyata untuk menanggulangi penumpukan sampah yang belum tertangani secara optimal.

“Saya berharap segera ada solusi, karena kita ingin sampah bisa dikelola dengan baik. Bahkan kalau bisa diolah menjadi energi terbarukan. Kami mendorong agar Pemkab Jombang segera mengambil langkah nyata,” kata Gus Sentot, Minggu (5/10/25).

Menurutnya, permasalahan sampah di Jombang memerlukan tambahan sumber daya manusia (SDM) serta sinergi lintas sektor antara pemerintah kabupaten dan pemerintah desa. Ia menilai, jika hanya mengandalkan SDM yang ada, penanganan sampah tidak akan maksimal.

“Pemkab harus sinergi dengan desa dalam mengelola sampah. Desa perlu dibina dan didampingi agar sebagian sampah bisa diolah di tingkat desa,” ujarnya.

DPRD Jombang desak Pemkab segera cari solusi konkret atasi 290 ton sampah per hari yang belum tertangani.
DPRD Jombang desak Pemkab segera cari solusi konkret atasi 290 ton sampah per hari yang belum tertangani. (Foto: Istimewa)

Gus Sentot juga menekankan pentingnya pengelolaan sampah berbasis desa untuk mencegah kebiasaan masyarakat membuang sampah ke sungai, yang kerap menjadi pemicu banjir saat musim hujan.

“Setiap desa sebaiknya memiliki tempat penampungan dan sistem pengelolaan sampah agar warga tidak membuangnya ke sungai,” tuturnya.

Selain itu, DPRD Jombang meminta Pemkab segera melakukan normalisasi sedimentasi sungai menjelang musim hujan guna mencegah banjir akibat saluran air tersumbat.

“Menjelang musim hujan, normalisasi sedimentasi harus segera dilakukan. Jangan sampai dibiarkan, karena bisa memicu banjir,” tambahnya.

Sebelumnya, timbunan sampah di Kabupaten Jombang mencapai sekitar 530 ton per hari. Dari jumlah tersebut, hanya sekitar 157 ton yang berhasil dikelola, sementara sisanya menumpuk di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Gedangkeret, Desa Banjardowo, Kecamatan Jombang.

Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jombang, M. Amin Kurniawan, mengatakan sebagian besar sampah di wilayahnya masih belum terkelola dengan baik.

Kondisi ini, kata dia, tidak jauh berbeda dengan tahun sebelumnya karena jumlah penduduk Jombang sekitar 1,4 juta jiwa relatif stabil.

“Jumlah timbulan sampah hampir sama dengan tahun lalu. Karena jumlah penduduk kita diestimasikan 1,4 juta jiwa dan tidak naik secara regresif,” ujar Amin, Sabtu (27/9/25).

Amin menjelaskan, area landfill lama di TPA Gedangkeret seluas 4 hektare resmi ditutup sejak akhir 2024 karena sudah penuh.

Penutupan itu menjadi bagian dari komitmen pembangunan TPA baru oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

“Landfill lama selain sudah penuh, juga ditutup sebagai bagian dari komitmen kami terhadap program pembangunan TPA dari Kementerian PUPR,” katanya.

Kini, pembuangan sampah dialihkan ke area baru seluas 4,5 hektare di sisi barat TPA lama. Di lokasi tersebut, alat berat dioperasikan setiap hari untuk mengurai tumpukan sampah yang terus berdatangan.

“Namun, dari total timbulan 530 ton per hari, sekitar 290 ton masih belum tertangani,” tutur Amin.* (Sumber: jombangkab.go.id)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *