Indonesia dan Filipina Jalin Kerja Sama Strategis Kembangkan Pasar Karbon

DMBGlobal.CO.ID – Filipina resmi menggandeng Indonesia dalam pengembangan pasar karbon nasional melalui kerja sama lintas negara yang difasilitasi oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Manila dan perusahaan teknologi karbon Fairatmos.

Kolaborasi ini dikukuhkan dalam forum bertajuk “Climate Change and Carbon Market: Indonesia and Philippines Commitment to the Future” yang diselenggarakan di Ruang Nusantara KBRI Manila. Forum ini mempertemukan pejabat pemerintah, pelaku usaha, serta organisasi terkait dari kedua negara guna membahas strategi bersama dalam menghadapi tantangan perubahan iklim.

Indonesia dan Filipina sepakat memperkuat kerja sama pasar karbon lewat forum bersama di KBRI Manila, tandai komitmen iklim dan perdagangan karbon berkelanjutan. (Dok. Kemlu)

Duta Besar RI untuk Filipina, Agus Widjojo, menyatakan bahwa kerja sama ini merupakan wujud komitmen Indonesia terhadap Paris Agreement, khususnya dalam upaya mengurangi emisi karbon melalui mekanisme perdagangan karbon.

“Kolaborasi Indonesia dan Filipina perlu menjadi solusi bagi tantangan global yang muncul saat ini, khususnya perubahan iklim. Dalam hal ini, banyak sekali potensi yang dapat kita gali bersama demi menciptakan lingkungan hidup yang bersih bagi generasi penerus kita,” ujar Dubes Agus dalam pernyataan resmi, Selasa (1/7).

Sementara itu, Direktur Adaptasi Perubahan Iklim Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, Franky Zamzani, menekankan bahwa pendekatan Indonesia terhadap pasar karbon tidak hanya berorientasi pada keuntungan ekonomi.

“Kami mendorong kebijakan yang tidak semata-mata berfokus pada aspek komersial, tetapi juga berdampak nyata pada lingkungan dan sosial masyarakat,” jelasnya.

Franky menguraikan tiga prioritas utama Indonesia dalam pengembangan sektor pasar karbon, yaitu:

  • Kemampuan adaptasi terhadap dinamika perubahan iklim,
  • Responsif terhadap permintaan pasar global, dan
  • Dorongan untuk memperkuat kerja sama internasional yang relevan.

Filipina, yang saat ini masih menyusun kerangka pasar karbon nasionalnya, menyambut baik kolaborasi ini. Assistant Director of Forest Management Bureau, Department of Environment and Natural Resources Filipina, Attorney Thomas Kabigting, menyatakan kesiapan negaranya untuk bekerja sama lebih erat dengan Indonesia.

“Indonesia dan Filipina memiliki banyak persamaan dalam bentuk lahan hutan. Ini waktu yang tepat bagi kita untuk berinvestasi lebih pada hutan kita,” tegas Kabigting.

Dalam kesempatan yang sama, COO Fairatmos Aruna Pradipta, Climate Change and Sustainability Services Principal SGV & Co Bonar Laureto, serta perwakilan Maharlika Investment Winchell Wong memaparkan aspek teknis dan peluang pendanaan dalam pengembangan pasar karbon di Filipina.

Indonesia dan Filipina sepakat memperkuat kerja sama pasar karbon lewat forum bersama di KBRI Manila, tandai komitmen iklim dan perdagangan karbon berkelanjutan.
Foto Ilustrasi.

Sebagai penutup forum, dilakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Fairatmos Indonesia dan CCCO2 PH Corp Filipina. MoU ini menandai komitmen kedua pihak dalam melakukan pemetaan potensi pasar karbon di Filipina sekaligus mempererat kerja sama bilateral di bidang perubahan iklim.

Langkah ini dinilai sebagai tonggak penting dalam mendorong percepatan ekosistem pasar karbon di kawasan Asia Tenggara.* (Sumber: kemlu.go.id)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *