Jadi Pemain Global EBT via Investasi Minoritas Sambil Garap PLTS 300 MW Domestik, Intip Strategi PLN IP

JAKARTA, DMBGLOBAL.co.id – PT PLN Indonesia Power (PLN IP) menunjukkan ambisi ganda dalam percepatan transisi energi, yaitu dengan merencanakan ekspansi bisnis ke luar negeri dan mengamankan pembiayaan untuk proyek domestik.

Perusahaan berencana menjadi pemain global dengan membidik investasi minoritas pada sejumlah proyek Energi Baru dan Terbarukan (EBT), sekaligus memastikan kelanjutan pembangunan tiga Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas total 300 megawatt (MW) di Indonesia melalui pendanaan dari Bank Pembangunan Asia (ADB).

Investasi Minoritas untuk Global Player

Salah satu lokasi pembangkit energi terbarukan terpenting, yaitu PLTS ground-mounted berkapasitas 100 MWp, yang diakui sebagai terbesar di Indonesia. Pembangkit ini berdiri di kawasan Kota Bukit Indah, Purwakarta, Jawa Barat, guna mendukung kebutuhan energi industri.
Fasilitas Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) darat terbesar di Tanah Air saat ini, yang memiliki daya puncak mencapai 100 Megawatt peak (MWp). Pembangkit ini berlokasi strategis di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, tepatnya di area Kawasan Industri Kota Bukit Indah. (Foto: Dok. PT PLN Persero)

Direktur Utama PLN IP, Bernadus Sudarmanta, mengungkapkan bahwa perusahaan tengah dalam tahap penjajakan untuk menjadi minority shareholder di beberapa proyek EBT di luar negeri.

Meskipun masih bersifat rahasia, Bernadus menyebut negara-negara yang menjadi target utama berada di kawasan Timur Tengah dan Jepang.

Bernadus menekankan bahwa langkah investasi global ini tidak hanya berorientasi pada profitabilitas, tetapi juga sebagai strategi pengembangan kompetensi.

“Tujuan kita ke luar memang tidak hanya sekedar untuk mencari profitability, tapi itu sebagai lesson learn untuk membangun kompetensi kita untuk menjadi global player waktu itu. Tapi dengan risiko yang terukur,” ujarnya di Jakarta, Selasa (4/11/25).

ADB Danai Proyek Hijaunesia 300 MW

Di sisi domestik, PLN IP telah mendapatkan komitmen pembiayaan dari Bank Pembangunan Asia (ADB) untuk proyek Hijaunesia. Proyek ini mencakup tiga PLTS dengan total kapasitas mencapai 300 MW.

  • Jenis Proyek: Terdiri dari dua PLTS berbasis lahan (land based) dan satu PLTS terapung (floating).
  • Investasi: Total investasi untuk masing-masing proyek diperkirakan mencapai antara US$ 80 juta hingga US$ 100 juta.

Untuk memastikan keberhasilan proyek EBT ini, PLN IP menggandeng sejumlah mitra global terkemuka. Mitra-mitra tersebut antara lain adalah Golden Concord Limited (GCL) dari China, Vena Energy dari AS, serta perusahaan Timur Tengah, Masdar dan ACWA Power dari Arab Saudi.

Komitmen pembiayaan dan kemitraan ini memperkuat posisi PLN IP sebagai ujung tombak dalam mencapai target bauran EBT di Indonesia.* (Sumber: PLN IP)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *