Pemprov Jatim Ajukan Tahura Gunung Lawu: Perkuat Konservasi Hutan dan Lingkungan

DMBGlobal.CO.ID – Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim), melalui Dinas Kehutanan, mengusulkan agar sebagian kawasan hutan lindung dan produksi di Gunung Lawu diubah statusnya menjadi Taman Hutan Rakyat (Tahura).

Usulan ini bertujuan untuk meningkatkan fungsi konservasi di area tersebut, mengingat Gunung Lawu adalah salah satu ekosistem krusial di Jawa Timur.

Kepala Dinas Kehutanan Jawa Timur, Jumadi, menjelaskan bahwa penetapan status Tahura ini diharapkan dapat memperkuat upaya pelestarian lingkungan di Gunung Lawu.

“Surat Gubernur Jatim sudah direspon dengan permintaan pembentukan tim terpadu antar instansi,” ujarnya pada Selasa (10/6/2025).

Pengajuan resmi telah dikirimkan Gubernur Jawa Timur kepada Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan pada tahun 2024, bersamaan dengan permohonan perluasan Tahura R. Soerjo.

Meski demikian, prosesnya sempat tertunda karena dinamika politik seperti Pemilu Presiden 2024 serta perubahan nomenklatur kementerian terkait kehutanan.

“Akhir 2025 nanti insyaallah prosesnya akan dilanjutkan,” jelas Jumadi.

Luas dan Potensi Ekologis Gunung Lawu

Optimalisasi konservasi hutan, Pemprov Jatim usulkan Tahura Gunung Lawu. Perkuat pelestarian lingkungan dan ekosistem vital di Jawa Timur.
Potret para pendaki Gunung Lawu. (Istimewa)

Rencana luas Tahura Gunung Lawu mencapai 10.244,75 hektare, terdiri dari kawasan Perum Perhutani seluas 8.735,58 hektare dan wilayah Kawasan Hutan Dengan Pengelolaan Khusus (KHDPK) sebesar 1.509,17 hektare.

Gunung Lawu memiliki peran ekologis yang sangat penting sebagai daerah tangkapan air Sungai Bengawan Solo.

Sungai ini menyuplai air ke berbagai wilayah di Jawa Tengah dan Jawa Timur, termasuk Wonogiri, Sukoharjo, Klaten, Solo, Sragen, Ngawi, Blora, Bojonegoro, Tuban, Lamongan, hingga Gresik.

“Bisa disebut, Gunung Lawu sebagai pendukung kehidupan warga Jatim dan Jateng,” tutur Jumadi.

Keanekaragaman Hayati Gunung Lawu

Berdasarkan penelitian yang dilakukan Generasi Biologi Indonesia pada 2022, kawasan Gunung Lawu memiliki setidaknya 820 jenis tumbuhan.

Ini mencakup 65 jenis Anggrek (epifit dan terrestrial), 3 jenis Parijoto, dan 4 jenis Bunga Lipstik. Selain itu, vegetasi ara yang terdiri dari 23 jenis turut mendukung fungsi serapan air di wilayah ini.

Gunung Lawu juga menjadi habitat bagi berbagai satwa liar seperti Jalak Lawu, Macan Tutul, Elang Jawa, Kijang, Ayam Hutan, Trenggiling, Musang, hingga Ular Sanca Bodo. Keanekaragaman hayati ini memperkuat pentingnya perlindungan kawasan sebagai Tahura.

Status Administratif

Secara administratif, sisi timur Gunung Lawu berada di wilayah Kabupaten Ngawi (5.277,10 hektare) dan Kabupaten Magetan (5.797,00 hektare) di Jawa Timur.

Sementara sisi baratnya yang masuk wilayah Jawa Tengah telah lebih dulu ditetapkan sebagai Tahura KGPAA Mangkunegoro I, yang kini telah diperluas dari 200 hektare menjadi 2.318 hektare.(*Sumber: Kompas.com)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *