JAKARTA, DMBGLOBAL.co.id – PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) terus memperkuat langkah transisi energi bersih melalui pemanfaatan limbah menjadi sumber energi terbarukan.
Terbaru, PLN EPI menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan PT KIS Biofuels Indonesia untuk mengembangkan dan memanfaatkan energi berbasis limbah menjadi Bio Compressed Natural Gas (BioCNG).
Kolaborasi strategis ini menjadi bagian dari komitmen PLN EPI mendukung target Net Zero Emission (NZE) 2060, sekaligus memperluas portofolio energi ramah lingkungan di Indonesia.
Direktur Biomassa PLN EPI Hokkop Situngkir menjelaskan, kerja sama dengan KIS Biofuels menandai transformasi PLN EPI dari penyedia energi primer menuju penggerak ekosistem bioenergi nasional. Ia menilai, pengembangan BioCNG bukan hanya solusi energi bersih, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru dari pengelolaan limbah.
“Indonesia memiliki sumber biomassa yang luar biasa besar dari limbah pertanian, perkebunan, hingga peternakan. Tantangannya adalah bagaimana mengonversi potensi itu menjadi energi yang bernilai ekonomi tinggi,” ujar Hokkop dalam keterangan tertulis, Jumat (31/10/25).
Melalui kolaborasi ini, PLN EPI berencana membangun rantai pasok BioCNG yang berkelanjutan dari hulu hingga hilir. Sinergi dengan KIS Biofuels juga membuka peluang pembentukan waste-to-energy hub di berbagai wilayah operasi PLN Group, khususnya pembangkit listrik berbasis gas (PLTG, PLTGU, dan PLTMG).
“Langkah ini bukan sekadar penjajakan teknologi, melainkan komitmen bersama untuk membangun ekonomi sirkular. Kami ingin mengubah limbah menjadi sumber energi masa depan,” tambah Hokkop.
Dorong Rantai Nilai Energi Hijau

Komisaris PT KIS Biofuels Indonesia Yasmine Surachman menyebut kerja sama ini sebagai momentum penting bagi penguatan rantai nilai energi hijau di Tanah Air. Menurutnya, investasi dan teknologi KIS Biofuels akan difokuskan untuk mempercepat inovasi energi bersih nasional.
“Kolaborasi ini menunjukkan bagaimana kemitraan strategis antara BUMN dan sektor swasta dapat mempercepat inovasi energi bersih. Kami membawa pengalaman global KIS dalam produksi BioCNG dan biogas untuk mendukung transisi energi Indonesia yang inklusif,” ujar Yasmine.
Ia menambahkan, KIS Biofuels siap mendukung pembangunan fasilitas produksi BioCNG, penelitian bersama, proyek percontohan, serta transfer teknologi pengolahan limbah menjadi energi.
“Energi hijau bukan hanya isu lingkungan, tapi juga peluang ekonomi yang memberi manfaat langsung bagi masyarakat,” imbuhnya.
Perkuat Dekarbonisasi Ketenagalistrikan

Dalam kerja sama dua tahun ini, kedua perusahaan akan fokus pada studi kelayakan, peningkatan kapasitas SDM, riset dan proyek percontohan, hingga pengembangan model bisnis BioCNG berbasis limbah pertanian, perkebunan, dan peternakan.
PLN EPI melalui Direktorat Biomassa menargetkan BioCNG menjadi salah satu pilar utama dekarbonisasi sektor ketenagalistrikan, sejalan dengan komitmen perusahaan membangun sistem energi nasional yang lebih hijau, efisien, dan berkelanjutan.* (Sumber: PLN EPI)
