DMBGlobal.CO.ID – Presiden Prabowo Subianto menginstruksikan seluruh jajaran kabinetnya untuk menyusun aturan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang lebih fleksibel dan realistis.
Ia menyampaikan kekhawatirannya bahwa penerapan TKDN secara kaku justru dapat melemahkan daya saing industri nasional.
Meskipun mendukung semangat penggunaan komponen lokal demi kepentingan bangsa, Prabowo menilai pendekatan yang terlalu memaksa bisa berdampak negatif terhadap kompetisi global.
“TKDN kalau dipaksakan malah membuat kita kalah bersaing. Lebih baik dibuat fleksibel, bisa saja diganti dengan pemberian insentif,” ujar Prabowo dalam Sarasehan Ekonomi, Selasa (8/4/2025) di Jakartaa.
Ia menggarisbawahi kementerian terkait harus membuat regulasi yang lebih sesuai dengan kondisi nyata di lapangan.
Menurutnya, persoalan penguatan industri lokal tidak cukup diselesaikan hanya dengan kebijakan administratif.
“Ini bukan sekadar soal TKDN, tapi soal luas seperti kualitas pendidikan, ilmu pengetahuan, dan teknologi. Tidak cukup hanya dengan regulasi,” tambahnya.
Di sisi lain, kebijakan TKDN Indonesia juga menjadi sorotan internasional, khususnya dari Amerika Serikat.
Pemerintahan AS, di bawah kepemimpinan Donald Trump, menyampaikan keberatan terhadap kebijakan konten lokal yang dinilai terlalu membatasi produk asing.
Hal ini menjadi salah satu alasan AS memberlakukan tarif impor resiprokal sebesar 32% terhadap Indonesia.
Pemerintah Indonesia kini tengah mengevaluasi regulasi TKDN, terutama menyangkut produk teknologi informasi dan komunikasi (ICT) seperti Apple, Oracle, dan Microsoft.
Wakil Menteri Perindustrian Faisol Riza mengonfirmasi bahwa penyesuaian sedang dikaji menyusul permintaan pemerintah AS.
Dalam pertemuan virtual bersama pelaku usaha, Faisol mengatakan pemerintah terbuka terhadap masukan dan berupaya menyeimbangkan kepentingan nasional dengan tantangan perdagangan global.(*Sumber: bisnis.com)