Rosan Roeslani ungkap PSEL di 33 Kota Butuh Investasi Rp91 Triliun, Dukung Energi Bersih Nasional

DMBGlobal.CO.ID – Pemerintah terus memperkuat komitmen dalam pengelolaan sampah nasional melalui proyek waste to energy atau pembangunan Stasiun Pengolahan Sampah Menjadi Energi Listrik (PSEL).
Proyek senilai Rp91 triliun ini tidak hanya ditujukan untuk mengatasi persoalan sampah, tetapi juga mendukung penyediaan energi bersih nasional.

Wakil Menteri Pekerjaan Umum (Wamen PU) Diana Kusumastuti mengatakan inisiatif waste to energy merupakan langkah strategis pemerintah dalam menanggulangi persoalan persampahan yang selama ini belum terselesaikan dengan optimal.

“Kalau program Presiden RI terkait waste to energy, itu saya pikir itu adalah suatu upaya untuk mengatasi masalah sampah, karena sampai dengan saat ini masalah sampah ini juga tidak teratasi dengan baik,” ujar Diana di Jakarta, Senin (13/10/25).

Ia menjelaskan, Presiden Prabowo Subianto mendorong agar sampah yang menumpuk di berbagai daerah dapat diolah menjadi sumber energi listrik melalui kerja sama lintas sektor, termasuk dengan PT PLN (Persero).

Diana juga menekankan pentingnya kesiapan dan pemahaman pemerintah daerah sebelum proyek waste to energy diterapkan. Menurutnya, pemda berperan vital dalam memastikan keberlanjutan proyek, mulai dari penyediaan lahan hingga pengelolaan sampah di lapangan.

Wamen PU Diana Kusumastuti tegaskan proyek waste to energy senilai Rp91 triliun jadi solusi sampah nasional. Peluncuran direncanakan awal November 2025.
Foto Ilustrasi – Pemerintah Dorong Proyek Pengolahan Sampah Jadi Energi Listrik untuk Atasi Masalah Persampahan. (AI Generated)

“Kita memahami dahulu dan kita harus memahami bersama, sehingga apa yang sudah direncanakan, dicita-citakan ini harus bisa terlaksana dengan baik,” katanya.

Wamen PU menilai, dengan dukungan pemda dan sinergi antarinstansi, proyek pengolahan sampah menjadi energi listrik dapat menjadi solusi jangka panjang dalam menekan timbunan sampah perkotaan dan mengurangi ketergantungan pada Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

Sementara itu, Executive Officer Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara Indonesia) Rosan Roeslani mengungkapkan bahwa proyek PSEL ini akan dibangun di 33 kota di seluruh Indonesia.

Total investasi yang dibutuhkan mencapai Rp91 triliun, dengan kapasitas pengelolaan sekitar 1.000 ton sampah per hari di setiap stasiun.

Rosan menuturkan, proyek besar tersebut telah menarik perhatian para investor nasional dan internasional karena dinilai mampu memberikan manfaat ekonomi dan lingkungan secara bersamaan.

Ia menegaskan program waste to energy sangat penting karena tidak hanya memberikan dampak positif terhadap penyediaan listrik, tetapi juga terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat.

Wamen PU Diana Kusumastuti tegaskan proyek waste to energy senilai Rp91 triliun jadi solusi sampah nasional. Peluncuran direncanakan awal November 2025.
Foto Ilustrasi – Pemerintah Dorong Proyek Pengolahan Sampah Jadi Energi Listrik untuk Atasi Masalah Persampahan. (AI Generated)

Menurut Rosan, pihaknya juga akan menghadirkan showcase program waste to energy dalam ajang Indonesia Sustainability Forum (ISF) tahun ini. Melalui forum tersebut, investor dapat melihat langsung potensi besar proyek dan model kerja sama yang akan diterapkan.

Lebih lanjut, Rosan memastikan proses peluncuran proyek waste to energy akan dilakukan secara terbuka dan transparan untuk menjamin kepercayaan publik dan akuntabilitas investasi.

“Peluncuran resmi program ini direncanakan berlangsung pada awal November 2025, melalui proses lelang terbuka yang bisa diikuti oleh berbagai pihak,” ujarnya.

Pemerintah berharap program ini dapat menjadi tonggak penting dalam transisi energi bersih di Indonesia. Dengan pengelolaan yang baik, waste to energy tidak hanya menjadi solusi bagi masalah sampah perkotaan, tetapi juga memberikan nilai tambah berupa pasokan energi terbarukan bagi masyarakat.* (Sumber: Antara)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *