Semester I/2025, BNI Catatkan Pembiayaan Hijau Rp74 Triliun, Dorong Target NZE 2028

DMBGlobal.CO.ID – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BNI) berhasil menyalurkan pembiayaan hijau sebesar Rp74 triliun selama periode Januari hingga Juni 2025.

Menurut Direktur Manajemen Risiko BNI, David Pirzada, angka tersebut menunjukkan pertumbuhan lebih dari 20% dalam empat tahun terakhir.

Komposisi terbesar pembiayaan hijau BNI mengalir ke sektor pengelolaan sumber daya alam hayati dan lahan berkelanjutan, senilai Rp35,9 triliun.

Disusul oleh pendanaan untuk energi terbarukan sebesar Rp11,6 triliun, pengelolaan air dan limbah berkelanjutan Rp22,9 triliun, serta pencegahan polusi senilai Rp3,6 triliun.

Tak hanya fokus pada aspek lingkungan, BNI juga menyalurkan pembiayaan untuk penguatan sosial ekonomi masyarakat yang mencapai Rp111,2 triliun di semester pertama 2025.

Secara total, portofolio keberlanjutan BNI kini menyentuh angka Rp185,2 triliun atau 24,3% dari keseluruhan penyaluran kredit.

BNI salurkan pembiayaan hijau Rp74 triliun di semester I/2025, targetkan net zero emission operasional pada 2028 dan pembiayaan 2060.
Foto Ilustrasi.

Sementara itu, pinjaman berbasis keberlanjutan atau sustainability linked loan (SLL) turut mencatatkan kontribusi sebesar US$352 juta atau setara Rp5,74 triliun.

David menambahkan, BNI menargetkan operasional perusahaan bebas emisi karbon (net zero emission) pada 2028, serta seluruh kegiatan pembiayaan mencapai NZE pada 2060.

Penerapan prinsip environmental, social, and governance (ESG) terus didorong sebagai komitmen BNI untuk mewujudkan keberlanjutan jangka panjang.

“Transformasi digital yang agresif, dukungan likuiditas yang solid, serta integrasi prinsip ESG menjadi fondasi BNI dalam menciptakan pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan,” ujarnya.

Dari sisi kredit secara keseluruhan, BNI mencatatkan pertumbuhan 7,11% secara tahunan, dari Rp726,98 triliun menjadi Rp778,68 triliun pada semester I/2025.

Namun, laba bersih konsolidasi perusahaan sedikit terkoreksi, turun 5,58% dari Rp10,69 triliun menjadi Rp10,09 triliun pada periode yang sama.* (Sumber: Bisnis.com)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *