DMBGlobal.CO.ID – Dalam menghadapi pergeseran kebutuhan energi global, transisi energi menuju bahan bakar yang lebih ramah lingkungan menjadi sangat penting.
Bioetanol, sebagai salah satu alternatif yang konsisten, menawarkan solusi yang menarik tanpa memerlukan perubahan besar pada infrastruktur yang ada.
Salah satu keunggulan utama dari bioetanol adalah kemudahannya dalam diimplementasikan. Menurut artikel di detikoto, transisi energi ke bioetanol mudah dilakukan dan tidak memerlukan modifikasi pada mesin kendaraan.
Ini tentunya menjadi faktor penentu yang positif bagi para pemilik kendaraan yang menginginkan efisiensi dan kelestarian lingkungan.
Dengan bioetanol, emisi gas rumah kaca dapat berkurang secara signifikan, menjadikan pilihan ini lebih berkelanjutan dibandingkan bahan bakar fosil.
Selain itu, penggunaan bioetanol membantu mengurangi ketergantungan pada sumber energi non-renewable.
Sebagai masyarakat yang semakin sadar akan isu lingkungan, langkah ini bisa menjadi alternatif yang pintar dan bertanggung jawab.
Hal diatas diungkapkan Ronny Purwadi, Ahli Proses Konversi Biomassa Institut Teknologi Bandung (ITB) menyebutkan mobil masih aman menenggak bioetanol E10 tanpa ubahan spesifikasi.
“Bioetanol itu sebenarnya bahan bakar oksigenat, jadi mengandung oksigen yang bisa memberikan kebaikan, karena pada saat pembakaran kita juga butuh oksigen, jadi oksigennya itu digunakan untuk pembakaran, tetapi tidak perlu banyak,” kata Ronny dalam talkshow “Carbon Neutrality (CN) Mobility Event di Gambir Expo, Kemayoran, Jakarta, belum lama ini. (*Sumber: https://oto.detik.com/mobil/d-7787570/transisi-energi-ke-bioetanol-mudah-mesin-tak-perlu-dimodifikasi)